Kota Tangerang – Di tengah ribuan peserta Kejuaraan Silat Benteng Cisadane Championship (SBCC) IV 2025 yang digelar di Mal Balekota, Kota Tangerang, sejak 2 hingga 4 Mei 2025, sosok pesilat cilik bernama Aijaz Raffasya Ismail menjadi sorotan. Bocah usia delapan tahun ini, yang duduk di bangku kelas 2 SDN Karang Tengah 1 Kota Tangerang, berhasil menjuarai kelas usia dini dan membawa pulang medali emas dari kejuaraan silat terbesar di wilayah barat Indonesia tersebut.
Aijaz, yang tergabung dalam Sanggar Sugeng Santoso Banten (PSHW TM), tampil penuh percaya diri dan berhasil menang mutlak dalam laga final. Meski baru pertama kali mengikuti kejuaraan sebesar ini, Aijaz menunjukkan teknik bertanding yang bersih, keberanian menghadapi lawan, serta kemampuan membaca instruksi wasit tanpa melakukan pelanggaran – sebuah prestasi istimewa bagi pesilat usia dini.
“Saya senang sekali bisa menang. Latihannya capek, tapi saya suka silat. Saya ingin jadi pesilat hebat dan bisa bikin ayah, ibu, saudara, dan teman-teman bangga,” ucap Aijaz polos, usai menerima medali di atas podium juara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemenangan Aijaz menjadi momen emosional bagi keluarganya. Sang ibu terlihat haru menyaksikan langsung pertandingan anaknya dari tribun, sementara sang ayah, Ismail Marjuki, warga asli Karang Tengah berdarah Betawi, menyaksikan pertandingan melalui live streaming karena tengah bertugas.
“Kami sangat bersyukur dan bangga. Aijaz itu anak yang tekun dan semangat. Setiap hari dia rajin latihan, kadang sampai lupa main. Melihat dia bisa berdiri di podium juara adalah kebahagiaan yang luar biasa,” tutur Ismail.
Setelah kemenangan tersebut, kabar prestasi Aijaz langsung menyebar di kalangan warga Karang Tengah. Video pertandingan finalnya beredar di grup WhatsApp keluarga dan RT, disambut dengan ucapan selamat dari tetangga hingga teman-teman sekolah. Bahkan, gurunya di kelas mengumumkan prestasi itu di depan seluruh murid, menjadikan Aijaz inspirasi baru di sekolah.
Coach Danang, Ketua Sanggar Sugeng Santoso Banten, menyebut Aijaz sebagai anak dengan karakter luar biasa.
“Dia disiplin, cepat tangkap materi, dan punya keberanian yang besar di lapangan. Untuk anak seusianya, itu luar biasa. Kami yakin dia akan terus berkembang,” ujar Coach Danang.
Ajang SBCC IV 2025 sendiri diikuti oleh lebih dari 2.000 peserta dari berbagai provinsi seperti Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, hingga Jawa Timur. Pertandingan dibagi ke dalam beberapa kategori usia, dari tingkat SD hingga dewasa. Kejuaraan ini menjadi salah satu yang paling dinantikan para pendekar muda.
Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, yang membuka acara secara resmi, menyampaikan pentingnya silat sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.
“Silat bukan hanya olahraga. Ini adalah identitas dan kebanggaan kita sebagai bangsa. Tugas kita adalah menumbuhkan semangat ini di kalangan generasi muda,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Senada dengan itu, Kaonang, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang, mengapresiasi terselenggaranya SBCC IV sebagai ajang pembentukan karakter juara.
“Ajang seperti ini sangat penting dalam menanamkan semangat disiplin, sportivitas, dan mental pemenang sejak dini. Kota Tangerang patut berbangga memiliki talenta muda seperti Aijaz,” kata Kaonang.
Kemenangan Aijaz Raffasya Ismail bukan hanya menjadi prestasi pribadi, tapi juga menjadi kebanggaan bagi sanggar, sekolah, dan masyarakat Karang Tengah. Di usianya yang masih belia, Aijaz telah membuktikan bahwa semangat, disiplin, dan dukungan keluarga bisa membawa anak-anak Indonesia ke panggung juara.
Penulis : Red
Editor : SR
